BAB 1
AMAR MA RUF NAHI MUNKAR
1. QS. Ali ’Imrān (3):104 Untuk mendapatkan gambaran yang utuh dan kompehensif materi tentang amar ma’rūf dan nahi munkar, Ananda perlu mengimbangi dengan referensi yang lain, terutama kitabkitab tafsir: al-Maragiy, Ibnu Kaṡĭr, Ṣahwatut tafassir, dan lain-lain.
a. Hakikat amar ma’rūf dan nahi munkar Hakikat amar ma’rūf dan nahi munkar merupakan upaya yang dilakukan secara terus menerus untuk menganjurkan kepada seseorang atau kelompok masyarakat agar gemar dan memiliki kebiasaan untuk berbuat baik. Kebaikan yang dimaksud tentu selaras dengan ajaran-ajaran agama Islam. Sementara nahi munkar merupakan upaya preventif dan persuasif untuk mencegah, meminimalisir dan menghentikan kebiasaankebiasaan yang melanggar ajaran Islam dan sekaligus melanggar tata nilai kemasyarakatan.
b. Subjek amar ma’rūf dan nahi munkar Pada dasarnya pelaku amar ma’rūf dan nahi munkar merupakan kewajiban dari setiap muslim, namun tidak semua seorang muslim memiliki kemampuan untuk melakukannya. Untuk melakukan amar ma’rūf dan nahi munkar harus dilakukan secara kolektif, direncanakan secara baik, serta butuh keahlian yang mahir. Diantara subjek amar ma’ruf dan nahi munkar adalah: para mubaligh, para kiai, pendidik, lembaga-lembaga dakwah dan yang paling menentukan adalah dari pihak pemerintah.
c. Etika (akhlak) dalam amar ma’rūf dan nahi munkar Sebagai pelaku amar ma’rūf dan nahi munkar haruslah mengedepankan akhlak yang baik. Bahkan keberhasilan Rasul dalam berdakwah dikarenakan mulia akhlak beliau. Michael Heart dalam bukunya Seratus Tokoh Terpengaruh di Dunia, menempatkan Nabi Muhammad diurutan pertama, hal ini dikarenakan dalam berdakwah Rasul selalu mengedepankan akhlak yag mulia, merangkul bukan memukul, mendoakan bukan 10 TAFSIR MA KELAS XII melaknatnya, dan menyayangi bukan mencaci maki.
Adapun akhlak mulia yang harus melekat pada setiap pribadi para pelaku amar ma’rūf dan nahi munkar adalah:
1) Ikhlas, hanya mengharap ridha Allah Swt, ikhlas adalah faktor penting dan menentukan keberhasilan saat melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar, Ananda bisa memahami QS. Yāsĭn (36): 21.
2) Hikmah, hikmah menurut Imam Ali as-Shabuni adalah al-uslūb al-hakĭm, yaitu dengan metode atau cara yang penuh dengan kelembutan, bukan dengan cara-cara kasar dan penuh hujatan. Ananda bisa melacak pada QS. an-Naḥl (16): 125.
3) Sabar, para pelaku amar ma’ruf dan nahi munkar harus menghiasi dirinya dengan sifat sabar, ulet, tabah, dan tahan uji. Serta tidak mudah menyerah. Ananda bisa menelaah QS. al-Baqarah (2): 153
4) Uswatun hasanah, sudah semestinya para pelaku amar ma’ruf dan nahi munkar harus menjadikan diri dan keluarganya sebagai cerminan dan panutan masyarakat. Ananda bisa menelaah QS. at-Taḥrĭm (66): 6
5) Membangun kolektifitas, kolektif dan diorganisasi secara baik adalah sebuah keniscayaan agar upaya amar ma’ruf dan nahi munkar berjalan secara efektif, terutama antara masyarakat, baik dalam bentuk kelompok, kelembagaan atau keorganisasian dengan pihak pemerintah saling bekerja sama. Ananda bisa memahami QS. at-Taubah (9): 71
Tidak ada komentar:
Posting Komentar